Rabu, 22 Agustus 2007

minta bantuan: donasi kambing untuk anak-anak tsanawiyah

bapak saya bercerita, 4 muridnya di tsanawiyah (setingkat sekolah lanjutan pertama) mengeluh tentang sekolah mereka. ujung-ujungnya mereka minta berhenti. seperti yang sudah-sudah, pangkal masalahnya gampang ditebak. biaya. mereka minta keluar dengan alasan bisa mencari nafkah untuk membantu orang tua. bisa kerja apa saja di kampung, atau bisa juga ke kota menyusul anak-anak yang lain. paling tidak mereka tak perlu lagi membebani orang tua. mereka: hamdan anak seorang janda, 3 sisanya: ahmad rubangi, wifayatul amani (perempuan) dan irfan sutrisno anak keluarga kurang mampu.


menurut statistik sekolah, tiga puluh persen murid tsanawiyah kami berasal dari keluarga tak mampu termasuk keempat murid ini. meminta ijin hendak keluar memang agak sedikit diluar kebiasaan. biasanya, mereka keluar begitu saja tanpa pemberitahuan. bolos, dan tak pernah kembali. tapi keempat anak ini tidak.

ternyata, mereka minta ijin ke bapak saya ada maksudnya. usut punya usut, mereka masih ingin sekolah. tapi karena mereka tak bisa berharap banyak pada orang tua, mereka berharap bapak lah yang mencarikan solusinya. diskusi dengan mereka menghasilkan sebuah kesepakatan: mereka tak boleh keluar, bapak yang akan mencoba mencari jalan. berbekal pengalaman, biasanya hal seperti selalu bisa diatasi. lha kok, ndilalahnya saya pulang kampung. jadilah saya yang ketiban sampur. bapak minta bantuan saya. nah, karena saya juga tidak tahu pemecahannya, saya bikin pengumuman ini saja. sampeyan yang baca blog ini saya kasih tanggung jawab juga. hehehe.

situasinya kira-kira begini. sebenarnya tiap murid sudah mendapatkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. tapi karena murid yang mendapatkan BOS ini banyak, sehingga masih terjadi kekurangan biaya sebesar 8 ribu rupiah per orang per bulan. masih di tambah biaya 2 kali ujian mid semester (20 ribu/ujian) dan dua kali ujian semester (25 ribu/ujian). total jendralnya 186 ribu setahun. itu belum termasuk biaya seragam, sepatu dan buku (item terakhir biasanya bisa dianggap diabaikan). lumayan.

proposal yang empat anak ini ajukan ke bapak, mereka minta dicarikan orang yang mau diajak maro kambing. mereka memelihara kambing betina dan hasil anakannya akan di bagi dua, sementara modal pokoknya tetap menjadi pemilik modal. untuk mencapai BEP, paling tidak mereka membutuhkan dua kambing. pertimbangannya, selain hasilnya kurang maksimal, jika hanya satu induk dan beranak hanya satu dalam setahun, membagi duanya menjadi sulit. kemungkinan tidak beranak? ada, tapi sangat jarang terjadi. setelah dua tahun, pemodal bisa mengambil modal awal plus kambing anakannya.

kambing yang biasa dipelihara di desa kami adalah jenis kambing jawa. harga kambing dewasa yang siap dibuntingi saat ini sekitar 800 ribu. jika dalam setahun sudah beranak satu, setahun kemudian cempe (anak kambing) ini berharga sekitar 400 ribu. jadi, dalam setahun kira-kira menghasilkan 200 ribu. cukup lumayan untuk membantu biaya sekolah. sering juga terjadi kambing melahirkan dua ekor, tapi jarang sekali sampai tiga. jika pun sampai melahirkan 3, biasanya salah satunya akan mati karena sang induk tak mampu menyusuinya. soal hitung-hitungan untuk kemungkinan lain, silahkan kalkulasi sendiri.

namanya juga mahluk hidup, mereka membutuhkan makan. soal memberi makan rumput, mereka bisa menggunakan waktu sepulang sekolah untuk menyabit rumput barang sejam hingga dua jam. pilihan menyabit rumput dan bukan menggembala, didasarkan pada efisiensi waktu. sedang di pagi hari kambing tidak perlu diberi makan, cukup memamah biak hasil makan dari siang hingga malam hari.

sisi negatif dari maro kambing meskipun sangat jarang terjadi, seperti umumnya mahluk hidup, kambing mungkin saja mati. dalam hukum maro, kambing mati ya sudah. artinya, si pemodal merugi, si pemelihara juga tidak mendapatkan apa pun. semoga saja tidak sampai terjadi.

nah, sekarang saya tawarkan pada saudara-saudara. siapa mau menjadi investor? mumpung lagi dekat ramadhan lho. yang kata pak kyai-kyai amalnya akan dihitung berlipat ganda. maro boleh, zakat pun diterima. berapapun jumlahnya.

NB: saat ini sudah ada 4 kambing yang disumbangkan para investor. bagi yang berminat atau hendak mengetahui infonya, silahkan hubungi saya lewat jalur pribadi.



Bantuan disalurkan ke:

No rekening: 0751371054
Atas nama : Much. Syaefulloh
Bank BCA cabang Sabang Jakarta pusat
Email : much.syaefulloh@gmail.com, ipoul_bangsari@yahoo.com
YM! : ipoul_bangsari
HP: 081578820013
Alamat: Jl Kebon Kacang II no 70 Tanah Abang Jakarta Pusat atau

atau ke Bapak saya yang mengurusi program ini di Bangsari
Darso Moh. Dahroni
d.a: dusun Karang Reja, RT 03 RW 04, desa Bulaksari (Bangsari), Kec. Bantarsari, Kab. Cilacap.

Baca Selanjutnya ......