Rabu, 20 Agustus 2008

Program kambing setelah hampir setahun


Orang kampung kami mempercayai setiap tangan memiliki kemujurannya sendiri. Ada yang dianugerahi kemujuran berdagang, ada juga bertani. Dan ada juga tangan yang dari sananya dianugerahi kemujuran dalam memelihara hewan piaraan.

Hoki, istilah orang kota. Apapun yang dikelola, bisa menjadi sumber kehidupan bagi si empunya. Begitulah orang kampung kami memahami cara Tuhan memberi rejeki.

Tak terkecuali dalam hal donasi kambing. Program bloggers for bangsari yang sudah berlangsung hampir setahun ini (penggalangan dimulai September - November tahun 2007 ) itu paling tidak telah sedikit membantu perekonomian anak-anak Bangsari.

Hamdan misalnya. Saat itu anak yatim tertua dari tiga bersaudara ini memperoleh jatah 2 bibit dan 3 anakan (serta 1 pejantan yang dipergilirkan juga untuk pemelihara yang lain).



Karena keuletannya, kambingnya berbiak menjadi 10 ekor (5 sudah induk, 1 jantan dan 4 anakan).

Sekarang keadaan ekonomi keluarga bocah laki-laki yang berada di sekolah menengah itu menjadi sedikit lebih baik. Kini ia bisa membayar sekolah dengan lancar. Dan yang terpenting, biaya sekolah adik-adiknya juga sudah tersedia.

Dari sebanyak 16 anak yang mendapatkan "bantuan" memang tak sedahyat perkembangan kambing yang dipiara hamdan. Kebanyakan perkembangannya biasa saja. Sehingga belum memungkinkan untuk dialihkan ke anak lain yang membutuhkan.

Malang dialami oleh Arif Fauzi yang pada awalnya mendapatkan 2 anakan kambing etawa. Satu mati keracunan dan satunya lagi sampai sekarang tidak/belum bunting. Tampaknya dia harus lebih bersabar. Konon jenis kambing etawa perlu waktu lebih lama untuk memeliharanya sampai beranak. Tapi dia memutuskan untuk mundur. Kambingnya dilimpahkan ke Saefulloh.

Nasib tak begitu baik juga dialami Amin Ridho. Satu kaki kambingnya patah dan diamputasi sehingga kambingnya akan diganti dalam waktu dekat. Untungnya, satunya lagi dalam keadaan gemuk dan sehat. Sayangnya, belum bunting.

Yang paling unik adalah apa yang dilakukan oleh Zaenuri. Tampaknya ia tak sabar untuk segera memperoleh hasil yang banyak tanpa kerja keras. Inginya, ia mendapatkan bantuan kambing tanpa syarat. Karena menolak kesepakatan, ia mundur dan mengembalikan kambing yang telah dipiaranya selama sebulan. Kambingnya dilimpahkan ke Amin Makmun.

Selama hampir setahun sejak program bloggers for bangsari di luncurkan, secara umum perkembangan kambing cukup memuaskan. Dari semula hanya 46 ekor (19 induk, 4 jantan dan 23 anakan) yang diwujudkan secara bertahap dalam jangka beberapa bulan, telah berkembang menjadi 70 ekor (31 induk, 5 jantan dan 34 anakan). Nyaris dua kali lipat.

Satu dua indukan sudah hampir siap dipindah-tangankan, namun secara umum belum bisa dikarenakan masih belum cukup menghasilkan secara hitung-hitungan mereka.

Yang lumayan membanggakan, salah satu pemelihara kambing (Yasrofi) sudah meneruskan di Aliyah baru kampung kami.

Untuk laporan rinciannya silahkan lihat disini. Gambar-gambarnya bisa dilihat disini.

Terima kasih pada panitia pesta blogger tahun lalu yang sudah mengijinkan kami bergerilya selama acara.

Baca Selanjutnya ......